Info : Kelemahan Umat Islam

Tema ini adalah suatu upaya untuk menggambarkan akan keadaan dunia Islam kontemporer (saat ini) dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kondisi umat Islam saat ini penuh dengan kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual dan masalah moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu).

Kelemahan umat Islam yang terkait dengan kapasitas intelektual

- Dho'fut Tarbiyah (lemah dalam pendidikan)
Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan pengkaderan lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul umat (kebangkitan umat).

- Dho'fut Tsaqofah (lemah dalam ilmu pengetahuan)
Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, ini disebabkan kerana wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan kemahuan umat untuk menuntut ilmu sangat rendah.

- Dho'fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan)
Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai.



- Dho'fut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian)
Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengkibarkan bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akan di atas angin sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah Ali ra "Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisasi dengan baik".

- Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan)
Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moral dan material sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirompak oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada protection yang memadai.

- Dho'fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri)
Umat Islam dewasa ini tidak menyedari bahawa begitu banyak nikmat-nikmat yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam mensyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul kuatut tanfidz iaitu kekuatan untuk memobilisasi diri dan sekarang umat Islam lemah sekali dalam memobilisasi diri apalagi memobilisasi secara kolektiviti.



Kelemahan dalam problematika moral (Maradun Nafs)

Kelemahan-kelemahan dalam masalah moral yang terjadi pada umat Islam sekarang iaitu:

- Adamus Saja'ah (hilangnya keberanian)

Umat Islam tidak seperti dahulu yang berprinsip laa marhuba illalah (tiada yang ditakuti selain Allah) sehingga tidak memiliki keberanian seperti orang-orang terdahulu yakni Rasulullah dan para sahabatnya yang terkenal dengan sifat keberanian. Sekarang ini umat Islam mengalami penyakit Al Juban (pengecut). Rasa takut dan berani itu berbanding terbalik sehingga jika seorang umat Islam takut kepada Allah maka ia akan berani kepada selain Allah tetapi sebaliknya jika ia takut kepada selain Allah maka ia akan berani menentang aturan-aturan Allah SWT.

- Adamus Sabat (hilangnya sikap teguh pendirian)

Umat Islam mulai memperlihatkan mudah mengalami penyimpangan-penyimpangan dan perjalanan hidupnya karena disebabkan oleh :

1. termakan oleh rayuan-rayuan
2. terserang oleh intimidasi atau terror-terror.

Salah satu illutrasi hilangnya thsabat (keteguhan) ini adalah prinsif-prinsif hidup kaum muslimin tidak lagi dipegang hanya sering diucapkan tanpa dipraktikan. Sebagai contoh Islam mengajarkan kebersihan sebahagian dari Iman tetapi di negari-negeri kaum muslim keadaannya tidak bersih menjadi pemandangan pada umumnya.

- Adamut Dzikriyah (hilangnya semangat untuk mengingat Allah)

Dalam Islam lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepad Allah. Umat Islam dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identiti mereka sendiri sebagai Al Muslimum. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al Hasyr ayat 19:

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik".



- Adamus Sabr (hilangnya kesabaran)

Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi keberhasilan seorang muslim, sesuai firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah 153:

"Hai orang-orang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".

Kesabaran meliputi:

1. Ashabru bitha'at (sabar dalam ketaatan)
2. Ashabru indal mushibah (ketaatan ketika ditimpa musibah)
3. Ashabru anil ma'siat (sabar ketika menghadapi maksiat)

Sebagai umat Islam harus memiliki kesabaran ketiganya.

- Adamul Ikhlas (hilangnya makna ikhlas)

Ikhlas tidak selari dengan tulus. Tulus ertinya melakukan sesuatu tanpa perasaan terpaksa padahal boleh sahaja orang itu ikhlas walaupun ada perasaan terpaksa. Contohnya pada seseorang yang melakukan solat subuh yang baru sahaja jaga malam sehingga sangat terasa mengantuk tetapi karena solat adalah suatu kewajiban perintah Allah swt ia tetap mengerjakannya.

- Adamul Iltizam (hilangnya komitmen)

Dewasa ini kaum muslimin kebanyakan tidak istiqomah berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sedar bahawa Islam harus menjadi pengikat utama dalam hidupnya sehingga mereka banyak menggunakan isme-isme yang lain.


Sumber : I Luv Islam
Penulis Asli : hudzaifah.org

Info: Salam Kepada Bukan Islam

Assalamualaikum dan salam sejahtera,

Pada ruangan info ini, ana ingin berkongsi artikel yang ana baca dari Harakahdaily.net hasil tulisan M Jusoff Taib dalam ruangan Rencana yang bertajuk Salam Kepada Bukan Islam. Selalunya kita kadang-kadang keliru apakah berkaitan hukum memberi salam kepada bukan Islam, adakah di bolehkan atau tidak? Bagaimana pula seandainya mereka memberi ucapan salam kepada kita? Oleh itu, mari kita ikuti artikel yang ana petik dari Harakahdaily.net ini.

DI TENGAH kalut kalangan umat Islam yang menonjolkan perjuangan Islam di sebalik isu ‘nama Allah’, yang pada saya ramai yang masih mengenepi kedaulatan Allah dari hati nurani, Tok Guru Nik Aziz memunculkan isu ‘boleh beri salam kepada bukan Islam.’

Secara moralnya, bagi saya Muslim wajib memberi salam (jaminan kesejahteraan) kepada bukan Islam, iaitu secara sikap moral dan tertanam dalam batin atau hati nurani. Malah itu berupa sikap akidah, yang tidak boleh dicuaikan jika kita benar-benar seorang Muslim – yang menyerah diri kita kepada konsep hidup Islam demi Allah.

Salam secara maknawi adalah menjamin kesejahteraan, keselamatan dan pembelaan terhadap sesama Islam mahu pun sesama manusia yang tidak bermusuhan, malah sedia bermuafakat dan membantu kita dalam menyempurnakan masyarakat berkerukunan dan saling membantu.

Jadi falsafah ucapan salam ialah menyedarkan kontrak sosial, terutamanya sesama umat Islam. Misalnya moral memberi salam menurut Nabi saw, Muslim yang berkenderaan patut dan utama memberi salam terlebih dahulu kepada yang berjalan kaki. Maknanya yang elit lebih layak menjamin keselamatan sesama yang lebih daif dan berkurangan. Bukan sebaliknya.



Dalam fekah, umat Islam dikehendaki menjamin keselamatan orang bukan Islam yang sewarga negara dengan kita. Agama, maruah, harta mereka wajib dipastikan selamat dari pencerobohan orang Islam. Malah dibenarkan menentang seperti menentang kafir harbi kepada Muslim yang melakukan kejahatan dan kezaliman kepada mereka yang telah menerima hidup berkerukunan dengan kita.

Kenapakah sedemikian ? Kerana agama Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui wahyu Al-Quran, bukanlah agama eksklusif seperti slogan “Islam milik orang Melayu”. Slogan begini menjadikan seseorang Muslim itu memaling agama suci anutan mereka menjadi agama eksklusif seperti Judaisme – agama Yahudi.

Ketika kita bersolat, kita membaca surah Al-Fatihah. Di hujung surah itu ayatnya ialah “ Ghairi al-maghdhuubi ’alaihim wala adh-dhaalliiin”. Ayat ini ditafsir oleh Nabi Muhammad saw sendiri. “ Al-Maghdhu” sebagai “ Al-Yahud” – Yahudi. “Wala adh-dhaallinn” sebagai “ An-Nashara”. Jadi melalui Al-Fatihah setiap solat kita, telah ditentukan Allah supaya kita tidak meng-eksklusif-kan agama kita bagai Yahudi, dan tidak pula tersesat ke dalam emosi apabila beragama Islam. Kita wajib tunduk kepada pengertian dan fahaman berdasarkan ilmu.

Dan apabila disebut ilmu, ada dua ilmu penentu kesucian, kemuliaan dan kesahihan agama kita, iaitu Al-Quran dan Sunnah yang berdasarkan sumber yang sahih segi sanad dan matannya. Hujah ini sahajalah merupakan kesucian agama.

Apabila disebut ulama khilaf dalam satu-satu hal, ia menunjukkan ketiadaan dalil kuat yang mendokong satu-satu pandangan itu secara muktamad. Maka di sini kita harus menggunakan akal yang mendalam, murni dan waras dengan keadaan semasa untuk membuat pilihan demi kebaikan agama kita. Malah dengan tujuan demi Allah, bukan demi nafsu dan prasangka emosional kita.



Berbalik kepada pandangan Tok Guru Nik Aziz tentang salam kepada bukan Islam, beliau dipetik oleh tabloid Siasah sebagai berkata: “Ada orang pernah tanya bolehkah orang Islam beri salam bila jumpa orang Cina atau India (bukan Islam). Setengah ulama kata boleh, setengah ulama pula kata tak boleh.”

“Jadi bagi ambo (saya), boleh. Sebab ia perkara khilaf. Bila ia cuma satu khilaf kenapa kita masih nak ambil yang tak boleh. Mana baik kita beri salam dengan tak beri salam.”

“Tambah-tambah dunia sekarang dunia orang tengah balah (bertelagah), kita beri salam maknanya selamat untuk kamu. Di mana tak baiknya beri salam.”

Dari kenyataan yang dipetik sebagai kenyataan Tok Guru di atas, satu kesimpulan kaedah fiqh dakwah Islamiyah telah diberi oleh Tok Guru.

(1) Dalam permasalahan khilaf, pemilihan yang tepat harus dilakukan,
(2) Pemiliohan itu harus berdasarkan maslahat dan hikmah demi Allah dan agama-Nya.
(3) Mendalami kehendak semasa dan mencitrakan Islam sebagai kemuliaan dari Allah melalui mengamalan ke dalam budaya umat.

Dalam hal salam ini, jika kita merujukkan kepada Bustanul Arifin yang dikarang oleh Syekh Nashr bin Muhammad As-Samarqandi, kita dapati beliau menyebut tentang adanya khilaf.

Berkata Syekh Syeikh Nashr : “Para ulama berselisih (khilaf) mengenai memberi salam kepada ahli zimmah. Sebahagian mereka memperbolehkannya. Dan sebahagian lain melarangnya. Akan tetapi bila mereka memberi salam, kita boleh membalasnya dengan jawapan. Pendapat inilah yang kami anut.”

Menurut Syeklh Nashr, pihak yang membolehkan memberi salam kepada Ahli Zimmah berdasarkan pendapat Abdullah bin Mas’ud r.a. Sementara yang tidak membolehkannya pula, mengambil hujah dari Abdullah bin ‘Umar.



Untuk memberikan makna yang mendalam tentang hikmah agama Allah tentang memberi salam kepada bukan Islam ini yang dinyatakan oleh Tok Guru Nik Aziz itu, elok rasanya kita membuka Al-Quran dalam keadaan yang tenang, dan menghadap hati kepada Allah, lalu merenung ayat 84 hingga ayat 87 Surah An-Nisaa’.

Mudah-mudahan dicurahi hikmah ke dalam hati nurani kita. WaLahu a’lam bish-showaab !
(M Jusoff Taib,Salam Kepada Bukan Islam)

Sekian sahaja, semoga dapat difikirkan bersama.

Wassalam.

Santai: Wahyu Sulung (BACALAH!)

Assalamualaikum,

Segala pujian tertentu bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam. Selawat dan salam ke atas nabi junjungan besar kita, Muhammad SAW, sahabat dan keluarga baginda. Semoga semua sahabat dan para pembaca juga sentiasa berada dalam keadaan sihat wal'afiat. Sewaktu ana membaca majalah Solusi Edisi 18 pada hari yang lepas, ana tertarik membaca suatu cerita. Di mana cerita ini terdapat dalam segmen ANEKDOT yang bertajuk seperti di atas, Wahyu Sulung (BACALAH!). Jadi amat bagus rasanya andainya dikongsikan bersama. Mungkin sudah ramai yang telah tahu kisah ini, tapi apa salahnya kalau kita menajamkan ingatan kita melalui pembacaan semula di sini. Inilah yang terdapat dalam segmen tersebut;



Wahyu pertama yang diterima Rasulullah ialah mimpi yang benar. Setiap kali baginda bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya waktu Subuh. Baginda sering menyendiri, biasanya di Gua Hira'. Di sana, baginda beribadah untuk beberapa malam sebelum kembali ke rumah. Baginda pulang kepada Khadijah, mengambil lagi bekal untuk beberapa malam. Hal itu terus baginda lakukan hingga tiba suatu waktu wahyu datang kepada baginda sedang berada di Gua Hira'.

Malaikat Jibrail a.s. datang dan berkata: "Bacalah!" Baginda menjawab: "Aku tidak dapat membaca." Baginda SAW bersabda (yang bermaksud): "Malaikat itu menarik dan mendakapku, hingga aku berasa kepayahan (untuk bernafas). Lalu ia melepaskanku dan berkata: 'Bacalah!' Aku menjawab: 'Aku tidak dapat membaca.' Dia menarik dan mendakapku lagi, hingga aku berasa sukar (untuk bernafas). Kemudian ia melepaskan sambil berkata: 'Bacalah!' Aku menjawab: 'Aku tidak dapat membaca.'

Dan untuk yang ketiga kalinya ia menarik dan mendakapku sehingga aku berasa kepayahan (untuk bernafas), lalu ia melepaskanku dan berkata: 'Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia daripada segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak ia ketahui.'" (Surah al-'Alaq 96: 1-5)



Rasulullah SAW pulang membawa ayat tersebut dalam keadaan gementar, hingga baginda masuk ke rumah Khadijah seraya berkata: "Selimutilah aku! Selimutilah aku!" Beliau menyelimutnya, hingga gementarnya hilang. Kemudian baginda berkata kepada Khadijah: "Hai khadijah, apa yang telah terjadi denganku?" Lalu baginda menceritakan seluruh peristiwa. Baginda berkata: "Aku benar-benar khuatir terhadap diriku."

Khadijah menghiburkan baginda: "Jangan begitu, bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau jujur dalam berkata-kata, engkau sering memikul beban orang lain, engkau sering membantu keperluan orang yang tak punya apa-apa, engkau menjamu tetamu dan selalu membela kebenaran." Kemudian Khadijah mengajak baginda menemui Waraqah bin Naufal bin Asad, saudara sepupu Khadijah. Dia adalah penganut Kristian pada masa jahilliah. Dia pandai menulis kitab berbahasa Arab dan menterjemahkan kitab Injil ke dalam bahasa Arab, sesuai dengan kehendak Allah. Dia telah tua dan buta.

Khadijah berkata kepadanya: "Pakcik, dengarkanlah cerita anak saudaramu ini (Muhammad)." Waraqah bin Naufal berkata: "Hai anak saudaraku, apa yang telah engkau alami?" Rasulullah SAW menceritakan peristiwa yang baginda alami. Mendengar cerita tersebut, Waraqah berkata: "Ini adalah Namus (Jibrail a.s.) yang dahulu datang kepada Musa a.s. Seandainya saat kenabianmu ini aku masih muda. Oh, seandainya aku masih hidup pada waktu engkau diusir oleh kaummu."

Rasulullah SAW bertanya: "Apakah mereka akan mengusirku?" Waraqah menjawab: "Ya, setiap orang yang mengembangkan tugas sepertimu pasti dimusuhi. Jika hari itu sempat kualami, tentu aku akan membelamu bermati-matian." (Riwayat al-Bukhari no. 4670)

Sekian sahaja untuk kali ini, semoga beroleh manfaat dan pengetahuan yang berguna kepada semua dari perkongsian ini.

Wassalam.

Bilal Kecil: Doaku Senjataku (Siri 2.2: Adab Berdoa)

Assalamualaikum dan salam sejahtera kepada semua,

InsyaAllah pada kali ini ana akan meneruskan sambungan tentang adab-adab berdoa seperti yang terdapat dalam buku 101 Doa Para Nabi & Rasul Dalam Al-Quran. Seperti entry berkaitan doa sebelum ini iaitu Siri 1: Suatu Permulaan dan Siri 2.1: Adab Berdoa, entry kali ini ialah kesinambungan dari Siri 2.1 tersebut. Untuk mendapat kefahaman dan manfaat yang lebih menyeluruh lagi, sahabat bolehlah merujuk pada dua entry tersebut dahulu supaya akan lebih menghayati apa yang akan disampaikan pada kali ini.

Berkenaan sambungan kepada adab-adab berdoa untuk mendapat kemakbulan Allah SWT ialah:

>> Tidak berdoa untuk keburukan seperti kecelakaan dan memutuskan silaturrahim. Nabi SAW bersabda: "Doa seseorang hamba akan sentiasa dimakbulkan selama mana dia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturrahim..." (HR Muslim)

>> Tidak berdoa di tempat maksiat.

>> Merendahkan suara kerana Allah berfirman dalam surah al-A'raf ayat 205. Maksudnya: "Dan sebutlah serta ingatlah akan Tuhanmu dalam hatimu dengan merendah diri serta dengan perasaan takut (melanggar perintah-Nya), dan dengan tidak pula menyaringkan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi orang-orang yang lalai."

>> Berdoa dengan mengucapkan 'Ya Rabb' sebanyak 3 kali. Diriwayatkan daripada Atha' r.a., beliau berkata: Tidaklah seseorang hamba mengatakan 'Ya Rabb' sebanyak 3 kali melainkan Allah mendengar permintaannya. Al-Imam Malik pernah ditanya tentang panggilan kepada Allah dalam doa mengenai wajar atau tidak diseru dengan nama 'Sayyid'. Jawab beliau: "Katakanlah 'Ya Rabb' kerana itulah panggilan para nabi a.s. kepada Allah dalam munajat mereka".
Doa juga perlu diulang-ulang. Baginda selalunya mengulangi satu-satu doa sebanyak 3 kali. Sebagai contohnya Nabi SAW membacakan doa di bawah 3 kali pada setiap petang. Maksudnya: "Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna, daripada kejahatan sesuatu yang diciptakan." (HR Ahmad)

>> Mengadap ke arah kiblat. Dalilnya ialah Ubbad bin Tamim meriwayatkan daripada bapa saudaranya iaitu Abdullah bin Zaid bin Asim al-Maziniy, katanya: "Aku melihat Rasulullah SAW pada hari baginda keluar untuk memohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Baginda membelakangkan dirinya ke arah orang ramai dan mengadap kiblat. Kemudian baginda mengalihkan selendangnya. Seterusnya mengerjakan solat dua rakaat dengan bacaan yang kuat pada setiap rakaat." (HR Bukhari)




>> Mengangkat kedua-dua belah tangan sewaktu berdoa berdasarkan dalil: Anas bin Malik meriwayatkan bahawa pernah berlaku musim kemarau pada zaman Rasulullah. Ketika baginda sedang berkhutbah di atas mimbar pada hari Jumaat, seorang Arab Badwi bangkit, lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, segala harta benda telah musnah. Seluruh ahli keluarga juga kelaparan. Berdoalah kepada Allah untuk kami agar Allah turunkan hujan."
Baginda lalu mengangkat kedua belah tangan. Pada waktu itu tidak nampak tompokan-tompokan awan. Tiba-tiba awan seumpama buih berarak. Baginda masih lagi tidak turun dari mimbar hinggalah kami melihat hujan mula menitis membasahi janggutnya. Seharian kami ditimpa hujan. Begitu juga keesokannya dan hari selepasnya sehingga tiba hari Jumaat seterusnya. Pada hari itu, Arab Badwi tempoh hari bangun lalu berkata: "Semua bangunan telah runtuh, harta benda juga telah ditenggelami air. Oleh itu, berdoalah kepada Allah untuk kami, wahai Rasulullah."
Baginda lalu menadah tangan ke langut, lalu berdoa. Maksudnya: "Ya Allah, berilah manfaat kepada kami, dan janganlah jadikannya musibah kepada kami." (HR al-Bukhari)

>> Berdoa dalam keadaan berwuduk.

>> Mengakui dosa yang dibuat, menyesalinya dan bertaubat serta beristighfar kepada Allah. Dalilnya ialah Allah mengajar kita supaya bertaubat daripada dosa menerusi kisah Nabi Yunus a.s. yang bertaubat melarikan diri daripada tanggungjawab berdakwah. Baginda akhirnya telah ditelan oleh ikan Nun selepas undian jatuh kepada baginda. Firman Allah dalam Surah al-Anbiya' ayat 87-88 bermaksud: "Dan orang yang berada dalam perut ikan Nun (Nabi Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu mengira kami tidak berkuasa ke atasnya. Dia menyeru didalam gelap-gelita; 'Tiada Tuhan yang layak diabdikan diri melainkan-Mu. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong di kalangan orang-orang yang zalim.' Lalu Kami menerima seruannya, dan Kami selamatkannya dari kesusahan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman."



>> Tidak bersajak semasa berdoa jika hanya bertujuan untuk memperindahkannya kepada pendengar.

>> Menggunakan ayat yang ringkas tapi padat dengan makna (al-jami'). Ini berdasarkan kepada sebuah hadis sahih, "Semasa berdoa Nabi SAW gemar menggunakan ayat-ayat ringkas tetapi padat dengan isi dan baginda SAW meninggalkan yang meleret-leret." (HR Abu Dawud,dianggap sebagai sahih).

>> Menyeru Allah SWT dengan nama-nama-Nya yang mulia iaitu al-Asmaul Husna. Firman Allah SWT dalam surah al-A'raf ayat 180 yang bermaksud: "Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik (yang mulia), maka serulah (dan berdoalah) kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan pulaukanlah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakan nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang mereka telah kerjakan."



Sekian sahaja untuk kali ini, insyaAllah masih ada sambungan kepada adab-adab di dalam berdoa pada entry-entry yang akan mendatang. Semoga mendapat manfaat dan faedah dari perkongsian ini.

Wassalam.

Ceritalah Buku: Beginilah al-Quran Mengajar Kami

"Itulah kitab (al-Quran) hal keadaan tiada ragu dan syak padanya, sebagai petunjuk kepada orang-orang yang bertakwa." (Surah al-Baqarah:2)

Assalamualaikum,

Untuk sesi Ceritalah Buku pada kali ini, ana mengutarakan sebuah buku yang insyaAllah bagus dan berguna sebagai bacaan dan panduan pembaca. Bukunya bertajuk Beginilah al-Quran Mengajar Kami hasil tulisan Ustaz Mohammad Nidzam Abdul Kadir dan Ustaz Mohd Zamri Mohd Zainuldin. Buku ini diterbitkan oleh Telaga Biru Sdn Bhd dan cetakan pertamanya ialah pada September 2008. Mari kita ikuti apakah cerita di dalamnya pula.

Baca al-Quran ialah membaca hanya dengan lidah. Ayat-ayat al-Quran disebut mengikut hukum tajwid dan dilagukan mengikut kaedah-kaedah taranum. Maka akan terserlah keindahan dan ketinggian nilai seni ayat-ayat al-Quran itu. Pembacanya akan terhibur, beroleh ketenangan jiwa dan kepuasan yang tersendiri di samping memperolehi ganjaran pahala serta fadilat surah-surah tertentu. Manakala Tadabbur al-Quran pula ialah membaca dengan lidah, akal dan hati. Lidah memastikan bacaan dengan tartil, akal mengambil pemahaman makna (yang tersurat dan tersirat) dan hati mengambil pengajaran untuk dijadikan panduan. Maka akan terserlah al-Quran sebagai kitab hidayah dan mukjizat yang sarat dengan khazanah-khazanah yang tidak ternilai harganya. Inilah asas para ulama dan ilmuwan pada zaman keagungan Islam membangun suatu tamadun lahiriah dan rohaniah yang tiada tolak bandingnya. Beginilah al-Quran Mengajar Kami mengajar anda prinsip-prinsip asas tentang tadabbur al-Quran.



Melalui tulisan ini, pembaca insyaAllah dapat menerobos kepentingan tentang bahagian mana yang perlu di beri fokus yang utama. Seperti yang dicontohkan oleh penulis, tentang kisah Luqman al-Hakim dalam surah Luqman ialah kisah yang baik untuk ditadabbur. Kerana ianya mengandungi wasiat yang amat bermakna dan berguna dalam pendidikan anak-anak. Namun ada peminat tafsir lebih menumpukan kepada aspek teori dan fakta berkaitan Luqman dan anaknya. Siapakah Luqman? Adakah beliau nabi, rasul, wali atau orang soleh sahaja. Apakah bangsa Luqman? Bangsa Arabkah beliau? Bagaimana bentuk fizikalnya dan handsomekah beliau? Akhirnya fokus utama yang di ajar al-Quran hilang. Penulis menyatakan bahawa tidak salah untuk mengetahui apa kata ulama tentang Luqman tetapi biarlah ada batasnya.



Buku ini mengandungi 3 Bab yang utama dengan Bab 1 berkisar tentang pengenalan berkenaan Tadabbur al-Quran. Diceritakan di sini tentang makna tadabbur, kaedah baik dalam tafsir al-Quran dan Beradab dengan al-Quran. Pada Bab 2 pula adalah berkaitan dengan Prinsip-Prinsip Umum Tadabbur al-Quran. Ianya berkisar tentang kaedah-kaedah tafsir, kepelbagaian tafsir dan banyak lagi berkaitan kaedah-kaedah yang digunakan dalam menafsir al-Quran. Manakala Bab 3 iaitu bab terakhir pula berkaitan Prinsip-Prinsip Bahasa Tadabbur al-Quran. Terkandung di dalamnya tentang maksud sesuatu lafaz, konsep hazaf, konsep past tense, dan jamak dan mufrad.

Sekian sahaja dari ana, semoga pengenalannya memberi sedikit ilmu kepada semua.

Wassalam.

"Yang membaca al-Quran sedangkan dia mahir dengannya bersama-sama para malaikat. Yang membaca al-Quran dan mengulang-ngulang dan al-Quran amat payah ke atasnya untuk membuang maka baginya dua pahala." (HR al-Bukhari)

Berminat memiliki buku ini, boleh ditempah di kedai on-line ana di www.stormreaders.net/MdTaib

Santai: Pagar Syurga dan Neraka

Assalamualaikum,

Tazkirah untuk malam ini ialah petikan yang ana ambil dari majalah Solusi Edisi 18 dalam ruangan Hadis Kudsi. Semoga sumua dapat menilai dengan akal yang waras dan hati yang tulus ikhlas mengakui kekuasaan Allah Yang Maha Agung.

Daripada Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Ketika Allah telah menciptakan syurga, Allah berfirman kepada Jibrail: 'Pergilah, lalu lihatlah syurga itu.' Malaikat pun pergi dan melihat kepadanya. Kemudian ia datang dan berkata: 'Wahai Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, tidaklah seseorang mendengarnya melainkan ingin memasukinya.' Kemudian syurga dipagari dengan ketidaksenangan. Dan Allah berfirman: 'Wahai Jibrail, pergilah dan melihat kepadanya.' Ia pun pergi dan melihat kepadanya, kemudian ia datang dan berkata: 'Wahai Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khuatir tidak ada seorang pun yang memasukinya.'



Nabi melanjutkan: "Ketika Allah menciptakan neraka, Dia berfirman: 'Pergilah dan lihatlah kepadanya.' Ia pun pergi lalu melihat kepadanya, kemudian datang seraya berkata: 'Wahai Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, tidaklah seorang mendengarnya lalu ingin ingin memasukinya.' Lalu neraka dikelilingi kesenangan dan Allah berfirman: 'Wahai malaikat, pergilah lalu lihatlah kepadanya.' Ia pun pergi lalu melihat kepadanya, kemudian datang seraya berkata: ' Wahai Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khuatir, tiada seorang pun tersisa melainkan memasukinya."

(Riwayat Abu Daud, al-Tirmizi, al-Nasa'i dan Ahmad)

Semoga beroleh iktibar dan manfaat. Dan renungilah apakah yang tersirat di sebaliknya.

Wassalam.

Santai: Bila Padinno Berblog...

Assalamualaikum,

Selamat sejahtera di ucapkan kepada para sahabat. Pada edisi santai kali ini, ana ingin mengulas tentang blog sahabat baik ana iaitu Mr Padin, bukannya berkenaan tuannya, tetapi berkenaan blognya. So, sape2 nak kenal die secara lecih terang, sila contact dia sendiri ya, tidak layak untuk ana bercerita tentangnya kecuali tuan empunya badan sendiri. Apa sebabnya ana tiba2 menulis entry berkenaan blog Padin nih?? Ini adalah kerana ana ingin blog ana disenaraikan dalam ruangan HOT di blog Padin nih. Ini adalah salah satu bentuk promotion yang bagus kerana apabila pengunjung ke blognya, secara automatik mereka akan melihat header blog kita di situ. Tapi sekiranya ingin disenaraikan dalam ruangan tersebut, perlu mematuhi syarat seperti memperkenalkan Padin kepada khalayak ramai.

Apa yang perlu diperkenalkan sedangkan dia sudah pun tersedia terkenal di dunia blogger ini. Oklah mari kita menyingkap kisah silam antara ana dan dia. Sewaktu menuntut di KMPP dahulu, ana sudah bertemu dengannya, siap satu kuliah lagi. Tapi kami tak pernah bertegur sapa, walaupun kami juga pernah bermain futsal bersama-sama. Mungkin pada masa itu belum ditentukan Allah untuk kami berkenalan. Dijadikan cerita, sewaktu pendaftaran Universiti Teknologi Malaysia pada hari pertama, sewaktu ingin memasuki bilik, ana bertembung dengannya lagi. Waktu tu baru la kami bertegur sapa. Rupa-rupanya dia ni amek course yang sama dengan ana dan tinggal bersebelahan dengan blog ana. Jadi start daripada itu kami menjadi rapat.



Hasil dari perkenalan itu maka kami menubuhkan pasukan futsal yang terdiri dari classmate kami sendiri. Team itu menggunakan pelbagai nama sehinggalah nama yang offical di pilih iaitu The Reborn. Walaupun bilangan kami sedikit pada masa itu, tapi rata-rata budak lelaki kelas kami semuanya pandai bermain bola dan memiliki bakat tersendiri. Dengan Padin sebagai striker utama nama The Reborn terus mengukir nama di Kolej Tun Dr Ismail dan UTM sendiri. Kiranya percapaian yang dicapai adalah boleh dibanggakan sepanjang team tersebut ditubuhkan walaupun kami jarang bergelar Johan kerana sering kalah pada perlawanan akhir.



Selepas masing-masing menamatkan pengajian di UTM, kami membawa haluan masing-masing dengan Padin sudah pun bergelar seorang pendidik. Tapi hubungan persahabatan tetap diteruskan walaupon telah berjauhan. Semoga ianya kekal dan tidak akan goyah dengan izin dariNya.

Wassalam.

Bilal Kecil: Doaku Senjataku (Siri 2.1-Adab Berdoa)

Assalamualaikum dan salam sejahtera diucapkan,

Segala pujian tertentu bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam. Selawat dan salam ke atas nabi junjungan besar kita, Muhammad SAW, sahabat dan keluarga baginda. Terima kasih diucapkan kepada para pembaca, sahabat dan pelawat yang setia berkunjung walaupun telah lama ana tidak memuat turun nukilan untuk tatapan semua. Semoga Allah merahmati ana dan kita semua dengan limpahan idea dan semangat untuk kita meneruskan jihad di jalanNya menggunakan sebuah keyboard dan sedikit ilmu pinjamanNya.



Untuk kali ini,seperti yang ana janjikan pada entry yang lepas, untuk membuat sambungan kepada perkongsian kita dalam bab doa. InsyaAllah akan dibawakan pada entry kali ini tentang Adab-Adab Dalam Berdoa seperti yang terkandung dalam buku 101 Doa Para Nabi&Rasul Dalam Al-Quran, Khasiat dan Kaifiat Beramal karangan Ustaz Hj. Zahazan Mohamed.



Antara adab berdoa yang perlu dijaga untuk mendapat doa yang makbul ialah:

Berdoa dengan penuh keikhlasan kepada Allah.

Memulakan dengan pujian kepada Allah dan diikuti dengan selawat ke atas Nabi Muhammad SAW. Sekurang-kurangnya pujian kepada Allah dan selawat adalah Alhamdulillah dan wassalatu ala Rasulillah.

Menutup doa dengan pujian kepada Allah dan selawat ke atas Nabi SAW juga. Imam al-Nawawi berkata bahawa para ulama telah berpakat (ijma') bahawa sunat doa itu dimulai dengan kalimah memuji Allah SWT, diikuti mengucapkan selawat Nabi SAW. Demikian juga penutup doa, diakhiri dengan pujian dan selawat.

Bersubgguh-sungguh ketika berdoa, menghadirkan hati dan meyakinkan diri bahawa Allah akan memakbulkannya.

Berdoa dengan khusyuk, tadharru' (rendah diri) dan disertai perasaan rabbah (takut) dan raghbat (pengharapan diterima).

Berdoa dengan penuh pengharapan dan mengangkat kedua-dua belah tangan. Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Tuhan kamu yang Maha Suci lagi Maha Tinggi itu sangat pemalu lagi mulia. Dia malu terhadap hambaNya yang mengangkat tangannya berdoa tetapi tak dimakbulkan permintaannya itu." (HR Abu Dawud dan al-Tirmizi. Ibn Hajar mengatakan sanadnya adalah jayyid, Sahih al-Tirmizi)

Berdoa dengan sabar menanti dimakbulkan Allah. Sikap terburu-buru mengakibatkan doa ditolak. Dalilnya ialah: "Dimakbulkan doa seseorang daripada kalian selama dia tidak terburu-buru. Dia berkata: "Aku sudah berdoa tapi Allah tidak memakbulkannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Sentiasa berdoa dalam apa jua situasi sama ada ketika senang atau susah. Perkara ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Anbiya' ayat 60 yang bermaksud: "Dan apanila kamu terkena bahaya di laut, (pada saat itu) hilang lenyaplah (dari ingatan kamu) makhluk-makhluk yang kamu seru selain daripada Allah; maka apabila Allah selamatkan kamu ke darat, kamu berpaling tadah (tidak mengingatiNya); dan memanglah manusia itu sentiasa kufur (akan nikmat-nikmat Allah)."

Sekian sahaja untuk tatapan sahabat-sahabat untuk kali ini. Sambungan untuk adab-adab berdoa ini akan di poskan pada entry2 akan datang, InsyaAllah masih ada 2 lagi entry yang akan dipos mengenai adab-adab berdoa ini. Semoga semua sama mendapat manfaat darinya. Jazakallah khair.

Wassalam.

Bilal Kecil: Doaku Senjataku (Siri 1-Suatu Permulaan)

Segala pujian tertentu bagi Allah SWT, tuhan sekalian alam. Selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad SAW, sahabat dan keluarga baginda.

Assalamualaikum,

Sekilas perhatian kita teralih kepada isu yang panas diperkatakan pada waktu ini, berkenaan seorang wanita yang membawa title 'ustazah'. Ini sememangnya perkara yang amat serius dan menyedihkan apabila ia terjadi sedemikian rupa. Tetapi buat masa ini, ana tidak dapat membuat ulasan lanjut kerana ana baru membacanya dari blog Ustaz Nor Amin, jadi masih perlu membuat bacaan dan siasatan dari sumber yang lain juga. Jadi, ditangguhkan dahulu sehingga ana benar2 dapat memberikan ulasan. Cuma di sini ana mengajak sahabat2 berfikir, kenapa warden asrama yang bersubahat dengannya seperti kurang dihebahkan?? Ini adalah kerana title yang dipegang wanita tersebut, title tersebut memberi makna seorang wanita pendukung agama dan di mata masyarakat ianya adalah penghormatan yang amat tinggi. Contohnya ialah pesanan nazir masjid di tempat ana kepada para pegawai dan AJK masjid, supaya menjaga tingkah laku dan peribadi. Beliau membandingkan apabila 2 orang dewasa yang berjalan di pasar malam dengan memakai short, seorang memegang jawatan AJK di masjid manakala seorang lagi tidak, tentulah yang dicemuh dan dikeji paling hebat ialah AJK masjid itu. Sedangkan masyarakat pula seolah-olah menutup mata kepada yang seorang lagi, sedangkan di sini kedua-duanya memakai short.



Apa yang ana mahu bicarakan dalam entry kali ini ialah berkaitan doa. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Doa itu senjata bagi orang mukmin." Seharian kita sememangnya sering berdoa kepada Allah SWT, lebih2 lagi selepas mengerjakan solat, tetapi doa kita sering bebas dan tanpa panduan tertentu. Semua bangsa dan penganut agama lain juga berdoa seiring dengan kepercayaan masing-masing, tetapi adakah doa mereka itu sentiasa diterima Allah SWT lantas menjadi suatu masyarakat yang maju menerokai lautan dan angkasa lepas? Sedangkan umat Islam sering dikaitkan dengan kemiskinan, kemelaratan, mangsa bencana serta sering ditimpa kemalangan.

Soalnya sekarang adakah doa kita sudah berkualiti? Doa itu memberi kebenaran di dalam hati. Allah akan beserta dengan apa yang kita sangkakan dan apa yang kita pohon. Keyakinan diri amat penting di dalam berdoa kerana kita akan sentiasa berusaha ke arahnya (matlamat kita) apabila hati ini sudah mengiakan. Sebagai seorang Islam, kita telah dimuliakan Allah dengan diberikan kitab yang paling hebat dengan di pimpin oleh pimpinan nabi yang terunggul, Nabi Muhammad SAW. Di mana di dalam al-Quran tersebut sudah diberi panduan dan ayat-ayatnya yang pernah digunakan oleh Rasulullah SAW dan Nabi-nabi terdahulu semasa mereka berdoa kehadrat Allah SWT yang Esa. Dengan izin Allah, ayat al-Quran tersebut bolehlah digunakan sebagai penghubung kita kepada Allah SWT.

"...dan Kami datangkanmu (wahai Muhammad) untuk menjadi saksi terhadap mereka ini (umatmu); dan Kami turunkan kepadamu al-Quran menjelaskan tiap-tiap sesuatu dan menjadi hidayah petunjuk, serta membawa rahmat dan berita yang mengembirakan, bagi orang-orang Islam." (al-Nahl, ayat 89)



Al-Quran itu adalah 'Nur' daripada Allah untuk kebaikan manusia yang menjelaskan banyak perkara iaitu menolak kebatilan dan syubhat serta membawa kita kepada hidayah Allah. Seandainya ianya melindungi dan memberi kebaikan kepada kita di dunia, ia memberi syafaat kepada kita di akhirat dan peneman kita di alam barzakh.

"Katakanlah (wahai Muhammad) al-Quran itu, menjadi (cahaya) petunjuk serta penawar bagi orang-orang yang beriman; dan sebaliknya orang-orang yang tidak beriman; (al-Quran itu) menjadi sebagai satu penyakit menyumbat telinga mereka (bukan penawar); dan ia juga merupakan kegelapan yang menimpa (pandangan) mereka (bukan cahaya yang menerangi). Mereka itu (dengan perbuatan melarikan diri dari ajaran al-Quran, tidak ubahnya seperti) orang-orang yang diseru dari tempat yang jauh (masakan mereka dapat mendengar dengan betul dan melihat dengan nyata)." (al_Fussilat, ayat 44)



Kalau Allah SWT kehendaki, tidak mustahil kekuatan doa yang bersumberkan ayat al-Quran ini boleh mengalahkan kekuatan lahiriah. Mudah-mudahan dikurniakan olehNya kepada kita kekuatan untuk beramal dengan segala perintahNya dan dijauhi segala laranganNya dengan mengambil hidayah dan pelajaran daripada al-Quran.

Sekian sahaja dari ana. InsyaAllah sambungannya berkisar tentang Adab-adab di dalam Berdoa pula. Semoga bermanfaat kepada diri ana dan semua sahabat.

Wassalam.



Rujukan; 101 Doa Para Nabi & Rasul Dalam al-Quran karangan Ustaz Zahazan Mohamed

Selamat Hari Guru Buat Pejuang-Pejuang Di Medan Ilmu

Assalamualaikum,

Selamat sejahtera dan selamat hari guru kepada para sahabat, rakan-rakan dan guru-guru di Malaysia. Semoga kita semua dirahmati Allah dengan kemurahan dan kasih sayangNya. Mungkin kerana sudah lama ana habis belajar dan menuntut ilmu, kemeriahan jasa guru semakin kurang dirasai. Namun penghargaan dan jasa mereka dalam mendidik ana dan sahabat-sahabat yang lain tetap dalam ingatan, semoga jasa mereka sentiasa kita titipkan dalam ucapan doa kita untuk memohon keampunan dan rahmat dari Allah SWT. Bukannya senang untuk bergelar guru, kerana mereka perlu mempunyai persediaan ilmu dan mantap dari segi fizikal dan rohani sebelum boleh berbakti kepada para muridnya. Pengorbanan dari segi wang dan masa diperlukan untuk memiliki ilmu tersebut, dan pengorbanan yang tinggi juga perlu dititipkan untuk mencurahkan ilmunya kepada orang lain.



Bagi ana, guru ini tidak terbatas kepada orang-orang yang mengajar di sekolah, kolej dan universiti sahaja. Malah dalam institusi kekeluargaan memerlukan seorang guru dalam mendidik ahli-ahlinya agar menjadi manusia yang bermanfaat. Seandainya si bapa dipertanggungjawabkan dengan mencari nafkah untuk anak-anak dan isteri-isteri, maka si isteri pula menjadi tanggungjawabnya untuk mendidik anak-anak dengan ilmu kedunian dan akhirat agar benar-benar menjadi manusia yang berguna. Ini termasuklah dalam institusi kemasyarakatan pula, di mana para-para guru, ustaz dan ustazah sewajibnya perlu dihormati dalam menghargai jasa mereka mendidik masyarakat melalui usrah dan kuliah agama di masjid dan surau dan di tempat umum yang lain. Kesimpulannya, individu yang memainkan peranan dalam penyebaran ilmu yang bermanfaat, seharusnya sentiasa dihormati dan ditempatkan di kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, bukan pada hanya 1 hari sahaja mereka diraikan, tetapi mestilah di beri penghormatan pada setiap masa.



Teringat jasa-jasa guru sewaktu ana bersekolah di Sekolah Menengah Sultan Abdul Halim (SMSAH), di mana sekolah yang banyak mengajar ana erti persahabatan dan erti kehidupan. Sememangnya SMSAH banyak memberi jasa dalam persediaan ana dalam menghadapi alam universiti dan matrikulasi. Guru-gurunya amat ana hormati sehingga kini walaupun dulu ana tidak dapat memuaskan hati mereka dengan prestasi dan perangai ana. Terima kasih yang tidak terhingga kepada para guru SMSAH kerana hasil didikan mereka ana menjadi manusia yang seperti hari ini. Sememangnya benar bagi ana kata senior2 dahulu bahawa alam persekolahan adalah alam yang paling menyeronokkan dan memberi kesan dalam hidup kita.



Juga terima kasih yang tidak terhingga kepada Ummi ana kerana banyak mendidik ana dengan ilmu-ilmu dunia dan akhirat, di mana tanpa jemu-jemu dan berputus asa terhadap karenah dan jasa ana yang seringkali merungkai hatinya. Sesungguhnya Ummi adalah ibu terbaik yang dapat ana miliki dan merupakan satu anugerah Allah yang amat besar sekali. Sesungguhnya jasamu tidak dapat ku balas walaupon ku mendukungmu mengelilingi Kaabah sekalipun. Selamat hari guru ya Ummi kerana Ummi bukan sahaja mendidik anak-anak Ummi sehingga menjadi manusia, malah juga memerah keringat mendidik anak orang lain (Ummi adalah guru di SMK Kota, Kota Bharu). Juga terima kasih yang tidak terhingga kepada arwah abah ana, kerana memberi ilmu tidak kira walau disedari kami ataupun tidak. Sesungguhnya namamu sentiasa terpahat di hati ini dan iringan doa untukmu yang sentiasa meniti di mulut ini. Semoga rohmu dicucuri rahmat dan ditempatkan di sisi orang yang soleh yang mendapat nikmat dan pengampunan dariNya.

Sekian sahaja dari ana.
Wassalam.

Menolak Permusuhan, Mengelakkan Persengketaan

Assalamualaikum,

Entry pada kali ini pendek sahaja kerana entry2 yg sebelum ini panjang berjela ceritanya, jadi untuk mengimbanginya, kita berbicara secara ringkas dan pendek sahaja. Pada waktu malam tadi, sedang ana mengemas meja, ana berhasil bertemu buku Solusi Isu Perdana (Vol 1) yang telah diulang cetak oleh Stormreaders Network dan dibeli oleh ana pada minggu lepas melalui tempahan online di e-store. Baru sahaja ana membelek, sudah terdapat perkara yang menarik perhatian ana. Mari kita ikuti apakah perkara tersebut.



"Tolaklah (kejahatan yang ditujukan kepadamu) dengan cara yang lebih baik; apabila engkau berlaku demikian maka orang yang menaruh rasa permusuhan terhadapmu, dengan serta merta akan menjadi seolah-olah seorang sahabat karib" (Surah Fussilat: 34)

Tip Menolak Permusuhan

1. Maafkan, tanpa mengira pihak siapa yang benar atau salah.
2. Jika tidak mampu memaafkan, cepat berlalu dan diam, tanpa membalas.
3. Kenangkan detik-detik manis atau kebaikan yang pernah dilalui bersama dengan 'musuh' kita itu.
4. Muhasabah hubungan kita dengan Allah SWT mendidik kita melalui kerenah musuh kita itu.
5. Sedarlah, kita hanya hamba, penuh kekurangan dan kesalahan. Kita layak disakiti, disalahtafsirkan dan sebagainya.

Sekian sahaja perkongsian untuk kali ini, semoga beroleh manfaat.
Wassalam.

Bilal Kecil: Jumaat-Suatu Anugerah Allah

Assalamualaikum dan salam sejahtera,

Sempena hari Jumaat yang menjelang tiba, marilah kita berbicara tentang kelebihan dan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita umat Islam untuk dimanfaatkan. Seperti sabda Rasulullah SAW, "Sebaik-baik hari yang terbit matahari pada hari berkenaan ialah hari Jumaat”. Pada hari Jumaat jugalah peristiwa-peristiwa besar bagi umat Islam telah berlaku seperti Nabi Adam dijadikan. Hari Jumaat jugalah Nabi Adam dimasukkan ke dalam syurga dan kemudian pada hari Jumaatlah Allah memerintahkan Nabi Adam dikeluarkan dari syurga. Pada hari Jumaat juga, kaum lelaki diwajibkan untuk bersembahyang Jumaat iaitu sembahyang yang dilakukan sebanyak 2 rakaat dimana ia dilakukan pada waktu Zohor. Solat Zohor ada 4 rakaat, dan solat Jumaat pula 2 rakaat. Namun begitu, umat Islam lelaki wajib mendengar 2 khutbah sebelum mengerjakan sembahyang Jumaat ini.

Betapa besarnya hari Jumaat ini kerana, pada hari Jumaat Allah mengutuskan Malaikat ke muka bumi untuk mencatatkan nama-nama orang Islam yang ke masjid untuk mendengar khutbah dan seterusnya mendirikan solat. Kemudian malaikat naik semula ke langit untuk mempersembahkan nama-nama ini. Allah mengampunkan dosa-dosa orang Islam yang menyempurnakan solat Jumaat. Memandangkan betapa pentingnya sembahyang Fardhu Jumaat, Rasulullah SAW amat mengambil berat terhadapnya sehingga Baginda telah memberikan amaran keras kepada mereka yang mengabaikan sembahyang Fardhu Jumaat, sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam maksudnya :

"Dari Abil Jahdid Dhamri katanya, telah bersabda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam : Barangsiapa secara mudah meninggalkan sembahyang Jumaat sebanyak tiga kali berturut-turut, Allah Subhanahu Wata'ala akan menjadikan hatinya keras untuk menerima kebenaran". (Riwayat Al-Imam Ibnu Majah)

Terdapat juga banyak amalan2 sunat yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW pada hari Jumaat supaya dapat menambahkan lagi ketakwaan kita kepada Allah SWT dan bertambah pahala amalan dan darjat di sisiNya. Antara amalan-amalan tersebut ialah;

Pertama : Membaca Surah As Sajdah di dalam sembahyang Fardhu Subuh dan diiringi dengan sujud tilawah. Sesungguhnya tiada ganjaran yang lebih besar bagi mereka yang melakukan ibadat ini melainkan syurga Allah SWT yang terbentang luas, sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadis yang bermaksud :

"Dari Abi Hurairah Radiallahuanhu katanya : Telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam : Apabila anak cucu Adam Alaihissalam membaca Surah As Sajdah kemudian mereka sujud kepada Allah, syaitan mengasingkan dirinya dari majlis itu dalam keadaan menangis sambil berkata : Celakalah aku, anak cucu Nabi Adam Alaihissalam di perintah untuk sujud kepada Allah, maka bagi mereka itu balasan syurga sedangkan aku juga disuruh untuk sujud kepada Allah, tetapi aku ingkar, oleh itu untuk-ku api neraka". (Hadis riwayat Imam Abu Daud)



Kedua : Membaca Surah Al Kahfi pada malam Jumaat atau pagi hari Jumaat. Mereka yang membaca surah ini akan mendapat petunjuk dan pimpinan daripada Allah SWT di sepanjang minggu tersebut dan akan memperolehi cahaya, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis maksudnya:

"Dari Abi Sahid Al Khudri katanya : Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa yang membaca Surah Al Kahfi pada malam Jumaat nescaya Allah Subhanahu Wata'ala akan menyinari dirinya dengan cahaya antara dua Jumaat". (Riwayat Al-Imam Ad-Darimi)

Ketiga : Memperbanyakkan berselawat ke atas Rasulullah SAW, sebagaimana sabda Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam yang bermaksud :

"Dari Abi Ad Darda'e katanya : Telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam : Perbanyakkanlah selawat ke atas-Ku pada hari Jumaat. Sesungguhnya ia disaksikan oleh para malaikat". (Hadis riwayat Imam Ibnu Majah)

Terdapat juga amalan-amalan lain yang digalakkan dan disunatkan pada hari Jumaat antaranya membaca al-Quran, beristighfar, memotong kuku, berhias dan memakai wangian, membersihkan diri/mandi sebelum ke masjid, memakai pakaian bersih atau baru (seeloknya putih), segera ke masjid, berzikir, memberikan sepenuh perhatian kepada khutbah yang disampaikan, menunggu sehingga doa selesai di baca, menunaikan solat sunat selepas solat Jumaat dan banyak lagi.



"Dari Ali bin Abi Talib Radiallahuanhu katanya, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa yang bercakap-cakap pada hari Jumaat ketika imam sedang membaca khutbah dan sesiapa yang melarang kepada rakannya yang bercakap, maka tiadalah Jumaat baginya". (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Semoga kita beroleh manfaat dari perkongsian ini dan semoga dibuka pintu rahmat olehNya untuk kita dapat melakukan amalan-amalan yang dianjurkan di atas. Semoga dengan terlatihnya kita melakukan amalan-amalan yang menjadi kewajipan dan disunatkan pada hari Jumaat yang dimuliakan, kita akan dipermudahkan untuk mengulanginya pada hari-hari yang lain, InsyaAllah.

Sekian sahaja dari ana,
Wassalam.

"Dan apabila Al-Qur'an itu dibacakan, maka dengarlah akan ia serta diamlah dengan sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya supaya kamu beroleh rahmat" (Surah Al A'raaf ayat 204)

Sumber: Kementerian Hal Ehwal Agama Brunei dan ibadahislam.com

Perniagaan itu duniaku: Ceritalah Adly

Assalamualaikum,

Selamat malam dan semoga kita sentiasa di bawah limpah rahmatNya. Semoga perkongsian ana pada malam ini tidak merencatkan kewajipan ana untuk bangun menunaikan solat Subuh pada pagi nanti. Kali ini ana ingin berkongsi tentang kejayaan seorang yang cukup muda dalam bisnes di internet. Beliau adalah Adly Mukhtar atau lebih dikenali sebagai Lebanon di dunia internet. Dia adalah rakan sekelas kepada adik bongsu ana dan telah menempa nama sebagai usahawan muda internet seawal umur 16 tahun lagi dengan pendapatan sebanyak RM 10000. Dia juga bersama rakan seperjuangannya, Zhafran telah menubuhkan group Flare Biz yang bergiat cukup cergas dalam dunia internet. Di sini ana selitkan sedikit sebanyak tentang sejarah hidupnya yang ana sedut dari mStar Online. Semoga ianya menjadi pembakar semangat dan memberi ilmu kepada usahawan yang bergiat secara online ataupun konvensional.

Wang Tidak Masuk Jika Bisnes Anda 'Offline"



FACEBOOK, blog, muat turun lagu, memasuki "chat rooms" di Internet memang menjadi kegemaran remaja ini, tiada bezanya dengan anak muda lain.

Adly Mukhtar banyak mencuri masa daripada setiap kesempatan yang ada untuk ke kafe siber, melayari Internet kerana di rumahnya tiada kemudahan itu.

Tapi boraknya di Internet bukan bualan kosong. Adly seronok meneroka dunia. Beliau mencari sesuatu yang bermakna setelah menyedari minatnya melayari Internet boleh membawa keuntungan pada dirinya.

Adly terpikat membaca kejayaan Irfan Khairi, pakar perniagaan Internet yang menjadi jutawan pada usia 25 tahun.

Irfan pernah dipetik sebagai berkata "cara paling mudah untuk berjaya di Internet ialah dengan mengikut jejak langkah mereka yang berjaya".

Itu jugalah yang diikuti Adly, "Saya terfikir, kalau dia boleh berjaya kenapa saya tidak?" kata Adly memulakan bicara.

BERMULA DENGAN RM300

Adly mula menjana pendapatan di Internet pada usia 16 tahun, ketika masih di tingkatan 4 lagi. Setahun selepas itu, beliau melancarkan produk digital yang diberi nama "101 Tip Adsense Terbongkar" dan menjana pendapatan RM10,000. Produk itu berupa e-buku bagi usahawan Internet yang berharga RM20 satu. Ia menerangkan 101 teknik bagaimana untuk memaksimum atau menggandakan pendapatan Google Adsense.

"Saya pinjam duit kawan sebanyak RM300 untuk memulakan projek ini," kata Adly.

Selepas SPM, dia melanjutkan pelajaran ke sebuah universiti tempatan dalam bidang kejuruteraan komputer, namum nekad berhenti untuk menumpukan sepenuh perhatian kepada perniagaan Internet yang dijalankan dan berjanji pada dirinya untuk terus menimba ilmu bagi kemajuan diri dan masa depannya.

Pada ketika itu, beliau sudah memiliki komputer sendiri yang dibelikan ibunya untuk pengajian di universiti.

Bersama seorang rakan kampung di Kota Bharu, Kelantan, Mohd Zhafran Mohd Ghani, beliau menubuhkan syarikat penyelesaian Internet Flarebiz Network dua tahun lepas.

Mohd Zhafran yang meminati apa saja berkaitan dengan reka bentuk dan pembinaan laman web, menjana pendapatan di Internet dengan membuat servis reka bentuk laman web mini atau mini sites dan e-cover di pasaran domestik dan luar negeri.

TARIK MINAT USAHAWAN

Model perniagaan Flarebiz Network lebih kepada perkhidmatan dan penghasilan produk digital seperti e-book dan servis khas untuk usahawan yang mahu memperbaiki perniagaan mereka menggunakan kuasa Internet.

Bagi tujuan meluaskan jaringan rakan dari kalangan mereka yang berminat berniaga menerusi Internet, mengumpulkan pakar dan sebagainya, Flarebiz Network mengasaskan e-majalah atau Majalah Internet Malaysia untuk mempromosi pemasaran Internet.

Mereka mahu menyedarkan pengguna tentang potensi untuk menjana wang di Internet dengan berusaha menyatukan semua usahawan pemasaran Internet tempatan menulis artikel mengenai bidang perniagaan ini.

E-majalah yang boleh dimuat turun secara percuma itu diperkenal dengan tujuan mendidik pengguna Internet mengenai potensi Internet sebagai medium atau media baru untuk menjana pendapatan.

Adly berkata majalah itu mengandungi artikel-artikel menarik, termasuk ilustrasi kartun yang mendidik pembaca dengan cara dan teknik yang betul untuk menjadikan Internet sebagai sumber pendapatan tanpa melibatkan perkara seperti sistem MLM atau pemasaran multi peringkat, sistem piramid, skim pelaburan Internet, HYIP atau program keuntungan tinggi, sistem derma duit dan tukaran wang asing secara online.

Setakat ini IM dimuat turun oleh kira-kira 20,000 orang.

KE KUALA LUMPUR

Anak bongsu daripada tiga beradik ini mendapat sokongan ibu bapanya walaupun berhenti belajar dalam usia muda tetapi mereka tahu anak mereka mempunyai kecenderungan yang bukan sia-sia.

Bapanya seorang ustaz lulusan Universiti Al-Azhar meninggal dunia tahun lepas, tetapi sempat melihat kejayaan Adly melalui bidang yang diceburinya.

Walaupun bisnes Internet boleh berpangkalan di mana-mana, keadaan sekeliling memaksa Adly membuat keputusan untuk berhijrah ke Kuala Lumpur dan membuka pejabat Flarebiz Network yang kini mempunyai enam lagi petugas terdiri daripada anak-anak muda berusia dalam lingkungan 20-an.

Selepas IM berjaya menarik perhatian ramai usahawan, Adly dan rakan kongsinya mahu mencipta sesuatu yang signifikan terutama dalam Bahasa Melayu untuk manfaat usahawan tempatan membawa perniagaan mereka maju setapak lagi.

Mereka bangunkan sistem kedai online - Niagakit - yang dicipta setelah mengenal pasti kelebihan dan kekurangan perisian shopping cart antarabangsa yang tidak sesuai dengan keperluan urus niaga tempatan.

"Kami guna Bahasa Melayu untuk kemudahan peniaga kecil dan peniaga konvensional dengan mengajak mereka daripada berniaga offline kepada online," katanya.

Niagakit, menurutnya, memudahkan usahawan menggunakan medium yang mereka selesa, tidak rumit dan memenuhi keperluan asas mereka.

Adly berbangga kerana kini ramai yang berjaya memanfaatkan sistem yang diperkenal beliau kerana masalah biasa yang dihadapi kebanyakan mereka ialah tidak tahu membina laman web dan kurang mahir dengan perkara teknikal untuk menjual produk di Internet .



PRODUK MALAYSIA

"Niagakit merupakan sistem kedai online khas untuk rakyat Malaysia," dan menurut Adly, beliau dan rakan kongsinya faham apa yang diperlukan oleh seseorang itu untuk menjual produk secara online.

"Dalam dunia perniagaan Internet kini anda memerlukan sebuah sistem kedai online yang benar-benar mantap dan menyediakan pelbagai fungsi menarik yang akan memudahkan kerja seseorang.

"Seseorang itu boleh melakukan semuanya sendiri bermula dengan menyenaraikan produk sehinggalah memproses tempahan tanpa menghadapi sebarang masalah, dan tanpa perlu membazir wang dan masa untuk sistem memilih kedai online yang selaras dengan kehendak pasaran tempatan," katanya.

Sistem ini ditawarkan pada harga RM1,000 tetapi Adly dan rakan kongsi turut menganjurkan bengkel atau seminar mini, mengajar secara mendalam selok belok sistem ini dan perniagaan Internet. Caj yang dikenakan untuk bengkel separuh hari hanya RM10.

"Baru-baru ini semasa saya mengadakan seminar di Johor Bahru, orang Singapura pun turut hadir," katanya bangga.

LAMAN WEB MINI

Flarebiz Network juga mencipta laman web mini, khas untuk menjual produk fizikal atau digital.

Untuk mempromosi produk mereka, Flarebiz Network mengadakan bengkel membina laman web mini yang memberikan panduan kepada peserta bagaimana untuk membina web mini dalam masa yang singkat tanpa perlu mengetahui perkara teknikal, yang sukar.

Biasa yang hadir ialah usahawan muda dan usahawan wanita yang mahu bekerja dari rumah, menjual tudung, pakaian, barang antik dan sebagainya.

Kebanyakan yang menggunakan sistem kedai online ini, menurut Adly ialah golongan berusia 25-40 tahun.

"Kebanyakan mereka bermula dengan bisnes konvensional. Kami ada pangkalan peminat dan yang berjaya akan berkongsi cerita di facebook, dari situ kaki turut memantau perkembangan perniagaan mereka.

"Saya sendiri belajar dan mendapatkan informasi (selain buku) daripada rakan pakar-pakar bisnes ini melalui jaringan Internet juga, berkongsi pengalaman, menggunakan konsep, menyelesaikan masalah dan sebagainya," katanya.

Kini menurut Adly, Flarebiz Network menjana pendapatan dalam lingkungan lima angka setiap bulan dan beliau mengambil gaji sebanyak RM5,000 sebulan.

CABARAN YANG DIHADAPI

Dalam setiap perniagaan sudah tentu ada jatuh bangunnya. Bagi Adly pengalaman pahit beliau ialah, bila pelaburannya mula-mula datang ke Kuala Lumpur membeli mesin mencetak t-shirt berharga RM10,000 daripada seorang kawan, terbengkalai begitu saja.

"Ketika itu saya anggap dunia perniagaan ini kejam, tapi dari situ saya belajar daripada kesilapan.

"Saya bangkit semula atas sokongan rakan-rakan dan pakar, seperti seorang usahawan IT di Kelantan. Kebanyakan mereka saya kenali melalui jaringan di Internet," katanya.

Adly sedar dalan perniagaan Internet dan perkembangan di dalam Internet itu sendiri membuatkan dia tidak mudah berpuas hati dengan apa yang dibangunkan.

Adly juga percaya budaya membeli-belah secara online yang menjadi trend di banyak negara akan menjadi amalan di negara ini suatu hari nanti.

Maka itu beliau agresif menjaja Niagakit, mengadakan seminar mengenai penggunaannya dan memberi penerangan kepada usahawan lain.

Beliau memegang kata-kata pengasas Microsoft dan hartawan Bill Gates: "Dalam abad 21 ini kalau bisnes tiada dalam online, ia bukan bisnes."- BERNAMA

Untuk review laman web niagakit tersebut, bolehlah klik pada banner yang ana sediakan di bahagian tengah blog ana. Sekian sahaja untuk kali ini, semoga beroleh manfaat.

Wassalam.

Bilal Kecil: Jangan Kau Ungkap "Kubur Lain-Lain"

Assalamualaikum,

Sudah lama rasanya diri ini tidak menaip untuk menukilkan entry baru dek kerana masa dan minda ana yang tidak mengizinkan. Tetapi tangan ini terasa 'panas' kelmarin dek kerana diapi-apikan oleh cik loyar lawa (dirahsiakan nama sebenar) supaya ana mengeluarkan entry yang baru. Mungkin kerana dia sudah bosan apabila setiap kali melawat blog ana, asyik keluar entry tentang "Hadiah Buat Sahabat" sahaja. Bercakap tentang entry yang lepas, ianya akan ditutup pada 11/5/2010 tepat pada pukul 12 am, seperti janji ana yang lepas dan penerimanya akan diumumkan, diharapkan semua pihak berpuas hati dengan hasilnya nanti.

Baiklah, berbalik kepada tajuk entry itu. Kenapa ya ada perkataan kubur kat situ?? Erm, umum tahu apakah yang dinamakan kubur ini, sepertimana yang kita tahu, kubur ialah di mana jasad kita sebagai orang Islam disemadikan. Bersesuaian dengan asal kejadian kita yang diciptakan dari tanah. Tetapi tak ramai antara kita yang gemar untuk menziarah kubur, selalunya dikatakan tiada masa, dan sesekali ia dikaitkan dengan 'keras'nya tempat tersebut. Itu benar juga, seperti kata Ustaz Ismail Kamus, kawasan perkuburan ialah salah satu tempat yang menjadi tempat tinggal golongan jin. Tetapi di sini bukannya mahu diceritakan tentang misterinya, tetapi kebiasaan orang kita yang suka apabila diajak untuk amal makruf nahi mungkar, mereka menyindir dengan berkata, "Ala,kubur lain-lain la".



Kisahnya bermula begini, sewaktu Imam Harun menyampaikan kuliah tentang cara-cara pengurusan jenazah, beliau sempat menyentuh tentang peristiwa ketika beliau masih muda (sewaktu itu memegang jawatan bilal). Dia ada mengajak seorang kenalannya untuk melakukan ibadat, tidak ingat apa yang diajaknya, kemungkinan melakukan ibadah solat jika tidak silap. Lalu kenalannya itu berkata,"Ala tak apa la bilal, kubur lain-lain" (begitulah lebih kurang). Lalu Imam Harun berasa marah dengan sindiran dan kejahilan lelaki tersebut, lalu berkata kepadanya,"Hang jangan cakap kita ni kubur lain-lain, kalau hang cakap macam tu maknanya kubur-kubur lain itu kubur penganut agama lain selain dari Islam". Imam Harun menjelaskan bahawa kita ini umat Islam apabila diambil nyawa kelak, akan dikuburkan di tempat yang sama iaitu di tanah perkuburan Islam. Orang yang selalu berkata 'kubur lain-lain' itu jelas kejahilannya kerana tidak mahu mengikuti kelas-kelas dan kuliah agama yang dijalankan di masjid dan surau.

Apabila direnungkan sejenak, sememangnya betul juga kata Imam Harun itu. Kita yang menganut agama Islam yang mulia ini apabila meninggal dunia, akan diuruskan dengan cara yang sama, ditanah perkuburan yang sama akan di semadikan bersama-sama dengan umat Islam yang lain. Cara ini berlainan pula dengan penganut agama lain seperti budha, hindu dan kristian. Mungkin inilah yang dimaksudkan oleh Imam Harun. Kepada orang yang berkata pula, barangkali maksud kata-katanya itu memberi isyarat supaya orang lain tidak menjaga tepi kainnya dalam ajakan berbuat kebaikan. Tapi apakah ruginya seandainya dia bersama-sama membuat kebaikan, sedangkan apabila menyanggah dan menyindir kata-kata nasihat orang lain dalam perkara kebaikan memberi gambaran betapa rendah martabatnya dan jahilnya dirinya, bahkan boleh berdosa pula kepada Allah SWT.



Bersama-samalah kita mengambil iktibar dan membaiki serta bermuhasabah diri kita sendiri seandainya masih ada kejahilan dan kekurangan. Berdoalah kepada Allah SWT semoga kita sentiasa dilimpahi cahaya hidayahnya dan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar dan keji. Sekian sahaja dari ana.

Wassalam.